UNISNU JEPARA Gelar Halaqah Fiqih Peradaban dan Seno Dimas 3

Unisnu Jepara - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara (UNISNU JEPARA) menggelar Halaqah Fiqih Peradaban dan Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat (SENO DIMAS), serta Call for Paper ketiga Tahun 2023. Senin (13/3/2023) di auditorium lantai 3 gedung Perpustakaan kampus Unisnu Jepara.

Mengusung tema “Otonomi Pendidikan, Politik Kebangsaan, dan Kemandirian Ekonomi”, SENO DIMAS 3 menghadirkan tiga narasumber, yakni KH. Abdul Ghofarrozin, M.Ed (Ketua Majelis Masyayikh dan Rektor IPMAFA Pati), H. Ulil Abshar Abdalla, M.A. (Ketua Lakpesdam PBNU), dan Dr. Mayadina Rohmi Musfiroh, M.A. (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Unisnu Jepara).


Sementara itu, Rektor UNISNU JEPARA Dr. H. Sa’dullah Assa’idi, M.Ag. dalam keynote speechnya berpesan bahwa peradaban menjadi ciri dari gerakan ahlussunnah wal-jama’ah. Selain itu, peradaban menjadi tuntutan untuk memenuhi human interest dan capital interest. Karena itu menurutnya manusia mendapat amanah berupa ilmu pengetahuan atau potensi keilmuan.

“Manusia menetap di alam jagad raya ini untuk membangun peradaban. Hablun minannas terpancar dari hablun minallah. Dari sudut pandang fiqih dan ushul fiqh, peradaban tidak bisa dilepaskan dari pengertian agama dan keberagaman,” terang Rektor UNISNU JEPARA.


Gus Ulil Abshar Abdalla menyinggung pentingnya bagi warga NU memertahankan tradisi pengetahuan dan praktik keagamaan yang sudah ada. Pimpinan Lakpesdam NU itu menyebutkan, Nahdlatul Ulama memiliki tradisi membaca kitab, menulis arab pegon, serta ibadah performative seperti haul, pengajian  yang perlu terus dirawat.

“Kita punya tugas merawat tradisi ahlussunnah wal-jama’ah. Dalam tradisi aswaja ala NU ini semua dipenuhi. Dimensi emosional, pengetahuan, sosial. Saya belum melihat tanda-tanda tradisi ini hilang. Tapi saya melihat, belajar dari sejarah dan pengalaman yang dialami bangsa lain, ada kecenderungan yang perlu diwaspadai. Ini tugas kita sebagai pemikir-pemikir NU,” jelas Ketua Lakpesdam PBNU.


KH. Abdul Ghofarrozin, M.Ed., mengajak para mahasiswa untuk menyelidiki potensi gerakan ekonomi warga Nahdlatul Ulama. “Perlu dikaji, tidak hanya ideologi dan kultural, namun juga secara struktural. Potensi gerakan ekonomi warga NU sangat besar. NU juga punya modal sosial yang cukup untuk menggerakkan ekonomi,” jelas Gus Rozin, sapaan akrab Beliau. 


Mayadina, Dekan FSH UNISNU JEPARA menjelaskan pentingnya warga NU untuk terjun dalam urusan advokasi dan kebijakan publik. “Kebijakan petani, nelayan, lolos begitu saja tidak ada yang mengawasi. Perlu juga kita melakukan engagement dengan isu soal hukum, nelayan, petani,” kata Mayadina.

Dr. Sisno Riyoko, M.M., ketua LPPM UNISNU JEPARA menjelaskan acara ini dimaksudkan untuk menghasilkan output ilmiah setelah Kuliah Kerja Nyata (KKN) terselenggara. Nantinya paper yang terkumpul akan diwadahi dalam jurnal. SENO DIMAS 3 terselenggara dalam bentuk hybrid, 207 peserta luring, dan 155 peserta yang hadir melalui zoom meeting, serta call for paper dengan 51 peserta. (Zak/Nib)