Khutbah Jum'at di Masjid Agung, Rektor: Hakikat Syukur itu Menampakkan Nikmat

UNISNU.ac.id - Rektor Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara (UNISNU JEPARA) Dr. KH. Sa’dullah Assa’idi, M.Ag., bertindak sebagai khatib dalam Shalat Jum’at di Masjid Agung Baitul Makmur Kabupaten Jepara, Jum’at (17/2/2023), bertepatan pada 26 Rajab 1444 Hijriah.

Untaian khutbah yang disampaikan Rektor UNISNU JEPARA adalah “Bersyukur kepada Allah”. Kiai Sa’dullah menyampaikan bahwa meskipun bersyukur harus ditunjukkan kepada Allah, dan ucapan syukur yang diajarkan adalah lafadz Alhamdulillah dalam arti “segala puji hanya tertuju kepada Allah”, akan tetapi ini bukan berarti kita dilarang bersyukur kepada mereka yang menjadi perantara kehadiran nikmat Allah.

“Al-Qur’an secara tegas memerintahkan agar mensyukuri Allah dan kedua orang tua (yang menjadi perantara kehadiran kita di pentas dunia ini,” terang Kiai Sa’dullah.



Kepada para jama’ah, Rektor UNISNU JEPARA menyampaikan, syukur adalah rasa terima kasih kepada Allah, yang diekspresikan dengan pujian karena adanya kebaikan yang diperoleh. Jadi hakikat Syukur itu “menampakkan nikmat”, dan hakikat kekufuran adalah menyembunyikannya.

“Pada dasarnya manusia itu tidak mampu untuk mensyukuri nikmat-nikmat dari Allah secara sempurna, baik dalam bentuk kalimat pujian maupun bentuk perbuatan. Karena itu Al-Qur’an menunjukkan, bahwa orang-orang yang dekat kepada Allah sekalipun tetap bermohon agar dibimbing, diilhami dan diberi kemampuan untuk dapat mensyukuri nikmat-nikmat-Nya,” terang Kiai Sa’dullah

“Jama’ah Jum’at yang dirahmati Allah, syukur itu mencakup tiga sisi, pertama syukur dengan hati yakni kepuasan batin atas anugerah Allah; kedua syukur dengan lidah, yakni mengakui dan memuji anugerahnya; ketiga syukur dengan perbuatan, yakni memanfaatkan anugerah yang diperoleh sesuai dengan tujuan penganugerahannya.” Jelas Rektor UNISNU JEPARA

Lebih lanjut, dalam khutbahnya Kiai Sa’dullah mengemukakan bahwa dalam hal beragama kita harus sering berdo’a agar pintar mensyukuri anugerah yang Allah berikan.

Pada akhir materi khutbahnya, Kiai Sa'dullah menyampaikan, apabila seorang hamba sering mengucapkan Alhamdulillah, maka dari saat ke saat dia akan selalu merasa berada dalam curahan rahmat dan kasih sayang Allah. Hamba tersebut akan merasa bahwa Allah tidak membiarkannya sendiri.

“Jika kesadaran ini telah membekas dalam jiwanya , tentu seandainya pada suatu saat dia mendapat cobaan atau merasa kepahitan, dia pun akan mengucapkan, Segala puji bagi Allah, tiada yang dipuja-dipuji walau cobaan menimpa, kecuali Allah semata," pungkasnya.

Kiai Sa’dullah Assa’idi sejak awal 1990 telah mendapatkan amanah sebagai khatib di Masjid Agung Kabupaten Jepara, baik sebagai khatib Shalat Jum’at, maupun Shalat ‘Ied. Tidak hanya itu, dengan dakwah yang mendamaikan, Beliau juga sering diundang di berbagai acara baik di lingkungan pemerintahan maupun swasta, atau umum.