Diberdayakan oleh Google TerjemahanTerjemahan
Hermawan Kartajaya Launching Uji Kompetensi Marketing Markplus di UNISNU

Jepara - Setelah didaulat membuka acara di Musyawarah Nasional IMA ( Indonesia Marketing Association ), Presiden Markplus Inc. Hermawan Kartajaya juga menyempatkan diri hadir memenuhi undangan keluarga besar Universitas Islam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara pada sabtu (19/10) kemarin.

Diagendakan pada siang itu, yakni meresmikan Tempat Uji Kompetensi (TUK) Pemasaran di Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang bekerjasama dengan Markplus Institute. Sekaligus menyampaikan kuliah umum dihadapan para sivitas akademika dan entrepreneur muda Jepara. 

Pada kesempatan ini, Rektor Unisnu Dr. Sa'dullah Assa'idi, M.Ag bersama Dekan FEB Unisnu Much Imron, SE. MM menyambut orang berpengaruh di dunia marketing itu untuk mengenal lebih dekat salah satu kampus dengan brand "NU" tersebut. Hermawan Kartajaya sendiri punya kedekatan emosional dengan keluarga besar NU, ia sempat kaget dengan keberadaan UNISNU Jepara yang notabene nya kampus lokal namun sudah berstandart Nasional tersebut. Bahkan sampai ia teringat kembali dengan tokoh-tokoh NU yang pernah dekat dengannya, yang diantara adalah Almarhum Gus Dur dan KH. Hasyim Muzadi.


HK 2

Hermawan Kartajaya foto bersama setelah menyampaikan Kuliah Marketing di UNISNU Jepara


Presiden World Marketing Association tersebut, hadir di UNISNU Jepara memberikan Kuliah umum dengan tema "Marketing 5.0" bertempat di Gd. Pascasarjana. Ia berpesan kepada seluruh peserta seminar untuk selalu mengupdate kompetensi yang dimilikinya di bidang pemasaran. 

Hermawan Kartajaya dalam pemaparannya juga menjelaskan marketing 5.0 merupakan kombinasi dari marketing 3.0 dan marketing 4.0. Marketing 3.0 sendiri adalah marketing bisnis yang diterapkan Nabi Muhammad SAW. dengan berpegang pada prinsip islam dan kejujuran. ”Bisnis akan berjalan baik, jika kita menerapkan kejujuran. Sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW,” tambahnya.

Sementara marketing 4.0 adalah penerapan teknologinya, kisi-kisinya adalah marketing 5.0 merupakan kombinasi dari marketing 3.0 dan marketing 4.0 dengan balutan spirit/passion yang kuat didalamnya. Intinya ini adalah gabungan marketing dengan kejujuran serta memanfaatkan teknologi.

Hermawan Kartajaya kemudian mencontohkan marketing 4.0 yang tidak didasari kejujuran. Yaitu penggunaan internet. ”Sekarang tak sedikit orang yang menggunakan teknologi internet untuk menyebar hoax. Itulah marketing 4.0 yang tidak didasari 3.0 akan berakibat fatal,” ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan bisnis itu seperti perang. Punya etika. Dalam perang Rasulullah mengajarkan bagaimana jangan bunuh anak-anak dan perempuan. Begitu juga dalam bisnis jangan dibunuh semua. Hermawan juga berpesan uji kompetensi marketing juga perlu, dosen dan mahasiswa FEB UNISNU wajib memiliki sertifikat uji kompetensi itu. ”Sertifikat itu bisa jadi tanda (professional, Red). Walaupun tidak semua yang miliki sertifikat itu ya kompeten,” tegasnya. 

Dalam sambutannya Sa’duallah Assa’idi mengungkapkan manusia adalah makhluk sosial. Karena itu manusia pasti memiliki kebutuhan. ”Kebutuhan itu akan terpenuhi ketika manusia punya relasi. Apakah itu relasi sebagai pertemanan atau pelanggan,” jelasnya.

Melalui TUK itulah mahasiswa FEB Unisnu Jepara diharapkan mampu betul-betul memanfaatkan. Sehingga ketika lulus, mahasiswa FEB Unisnu memiliki kompetensi pemasaran yang mumpuni.