Diberdayakan oleh Google TerjemahanTerjemahan
Cetak Sejarah Baru, Pemilihan Rektor Unisnu Jepara Dilaksanakan Secara Terbuka

JEPARA – Yayasan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (Yaptinu) Jepara mencetak sejarah baru dalam proses pemilihan Rektor Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara. Untuk kali pertama sejak berdirinya Unisnu Jepara, proses pemilihan Rektor dilakukan secara terbuka. Sejak tahap penjaringan bakal calon, Panitia Pemilihan yang dibentuk oleh Yaptinu membuka kesempatan bagi masyarakat luas untuk mengikuti suksesi empat tahunan tersebut pada 15 Januari s.d 14 Februari 2020.


Salah satu tahapan yang baru saja dilaksanakan adalah tahapan penyampaian visi, misi, dan program unggulan pengembangan Unisnu Jepara oleh calon Rektor periode 2020-2024, pada Kamis(12/03/2019) di Ruang Seminar Gedung Perpustakaan Unisnu Jepara. Dr H Sa’dullah Assa’idi MAg, yang menjadi calon Rektor tunggal memaparkan visi, misi dan program unggulan selama lebih kurang 20 menit di hadapan para panelis, pengurus Yaptinu, alumni, puluh dosen dan mahasiswa.


Sa’dullah dalam paparan visi-misinya menyampaikan komitmennya untuk menjadi pemimpin institusi akademik yang visioner, berkinerja, dan inklusif serta miliki visi kuat dalam memimpin secara egalitarianism, unpretentious dan menghidupkan moving spirit.


Lebih lanjut Sa’dullah memaparkan langkah untuk mewujudkan visinya melalui empat etape, yakni: pertama, menata ekosistem inovasi melalui lingkungan kegiatan/dan atau amal ibadah kebangsaan akademik yang terhormat; kedua, mengarah terbangunnya kompetensi sumber daya manusia dengan menghasilkan pengaruh atau karya produktif.


Etape yang ketiga adalah mengembangkan teori keilmuan sebagai wujud inovasi unggulan dengan menumbuhkan start-up dan technosociopreneur; dan keempat, membangun kerjasama untuk mewujudkan masyarakat terutama warga Nahdliyyin yang unggul dalam bidang inovasi lokal, nasional maupun global sehingga temuan-temuan Unisnu Jepara cepat dikenal dan makin akrab.


Isu tentang infrastruktur teknologi-informasi juga tak luput dari gagasan Sa’dullah. Menurutnya, infrastruktur yang tangguh akan menjadi kebutuhan krusial dalam menyiapkan sikap pendidikan milenial. Selain itu, juga mendorong pengabdian kepada masyarakat yang berbasis keilmuan untuk mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, dengan menjadikan kampus Unisnu sebagai wahana penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat.


Mantan Rektor UIN Walisongo (dulu IAIN), Prof Dr H Abdul Djamil MA, yang menjadi panelis memberikan pandangannya untuk pengembangan Unisnu Jepara. Menurutnya, Unisnu Jepara harus mengambil peluang dan berperan dalam peningkatan industri di Jepara. Selain itu, mantan Dirjen Bimas Islam Kemenag ini juga menambahkan bahwa Unisnu Jepara niscaya memperkuat jalinan kerja sama dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri yang memiliki relevansi dengan penguatan program studi.


Panelis lainnya, Dr H Shodiq Abdullah MAg yang juga Ketua Umum Yaptinu Jepara juga memberikan pandangan kritisnya terhadap visi dan misi yang disampaikan. Menurutnya, gagasan dalam visi dan misi itu harus lebih dioperasionalkan sehingga lebih mudah implementasinya.


Shodiq Abdullah juga menambahkan tentang proyeksi pengembangan Unisnu Jepara sebagaimana tertuang dalam Renstra Yaptinu Jepara, bahwa pada empat tahun yang akan datang, Unisnu Jepara yang pada tahun 2019 menduduki peringkat 178 perguruan tinggi terbaik nasional, ditargetkan masuk dalam peringkat 100 besar tingkat nasional dan peringkat 3 untuk perguruan tinggi di lingkungan Nahdlatul Ulama. Calon Rektor diminta untuk menyiapkan langkah strategis dan taktis untuk mencapai target tersebut.


Kegiatan penyampaian visi dan misi tersebut dihadiri oleh Dewan Pembina, Pengawas, dan Pengurus Yaptinu Jepara. Hadir pula para pebajat struktural Unisnu, ketua Ikatan Alumni Unisnu, dan perwakilan organisasi kemahasiswaan. Setiap unsur yang hadir diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasinya kepada calon Rektor.