Bertambah, Tiga Dosen UNISNU JEPARA Menjadi Pengurus FKPT
JEPARA – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jepara yang telah dilantik beberapa waktu yang lalu mengalami perubahan struktur pengurus. Yayuk Norazizah yang sebelumnya ditetapkan sebagai ketua bidang pengkajian dan penelitian, menyatakan mengundurkan diri. Sebagai penggantinya, telah ditunjuk Dwi Erlin Effendi, dosen Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara (UNISNU JEPARA).

Dengan demikian, saat ini terdapat tiga dosen UNISNU JEPARA yang menjadi pengurus dalam FKPT Jepara, yang merupakan perpanjangan tangan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) itu. Mereka adalah Gun Sudiryanto, Mayadina Rohmi Musfiroh, dan yang terbaru Dwi Erlin Effendi.

Perubahan pengurus tersebut juga dibarengi dengan rotasi kepengurusan. Mayadina yang sebelumnya menjabat sebagai ketua bidang perempuan dan anak, berganti menjadi ketua bidang bidang pengkajian dan penelitian. Adapun Dwi Erlin menduduki jabatan ketua bidang perempuan dan anak yang sebelumnya dijabat Mayadina.

Sebagai pengurus baru, Dwi Erlin sangat bersemangat untuk segera mengeksekusi program-programnya. Diantaranya adalah ia akan membentuk Perempuan Cinta Damai di setiap kecamatan. “PCD ini akan fokus pada upaya pencegahan agar perempuan tidak mudah terpapar radikalisme dan kekerasan ekstremisme yang mengarah pada terorisme,” ujarnya.  

“Melalui programnya ini, kita dapat menyuarakan kedamaian dan melakukan monitoring serta evaluasi secara berkala untuk mengukur hasilnya dengan harapan para perempuan bisa memahami perilaku-perilaku yang mengarah pada terorisme.” terang dosen asal Pecangaan itu.

Erlin melanjutkan, pada bidang anak ia akan membentuk Club Negeriku Nafasku, yang merangkul beberapa pegiat anak, termasuk pegiat anak special. “Anak spesial cenderung mudah dipengaruhi karena kebutuhan diakui eksistensinya.” tandasnya.

Kelompok itu akan berkeliling ke setiap Kecamatan untuk berkolaborasi dengan sekolah-sekolah. Kegiatannya akan disesuaikan kebutuhan peserta, seperti dongeng, menggambar/mewarnai, seni tari, musik, menyanyi, dan lainnya dengan desain dan tema nasionalisme. [humas]